Pembutan Kertas Berbahan Kulit Durian
PEMBUATAN KERTAS MENGGUNAKAN LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI INOVASI PRODUK KREATIF DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK BERBASIS AGROINDUSTRI
Hidayatullah
Hana Putra, Auliya Rahmatul Ummah, Ainur Rizza dan Khusnul Yakin, M.Si
Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
hidayatullahhanaputra@yahoo.co.id, cukup.aul@gmail.com, riezaeainur@gmail.com, dan
khusnul17yakin@gmail.com
Kertas merupakan salah satu kebutuhan
primer bagi kehidupan manusia saat ini. Tingkat penggunaan kertas di Indonesia
saat ini mencapai 5,6 juta ton/tahun. Apabila sebatang pohon
dapat memproduksi 560 kg kertas, maka dalam setahun dibutuhkan 10 juta batang
pohon untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Pemenuhan kebutuhan produksi
kertas tersebut dapat menyebabkan penebangan liar sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan yang dapat meningkatkan pemanasan global. Oleh karena itu, perlu
adanya bahan baku alternatif yang memiliki kandungan selulosa tinggi untuk
pembuatan kertas sebagai inovasi dan wujud pencegahan terjadinya degradasi
lingkungan. Salah satu sumber selulosa terdapat pada kulit durian. Produksi
durian di Indonesia cukup melimpah yaitu sekitar 80.441 ton pada tahun 2014
berdasarkan data Badan Pusat Statistika dan 85% kulitnya tidak dimanfaatkan
oleh masyarakat. Menurut Deddy K, kandungan kulit durian yaitu 50-60% selulosa,
6% lignin dan 5% pati. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah padat
agroindustri yaitu kulit durian menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menghancurkan kulit durian dan bahan-bahan
lain hingga berbentuk bubur kemudian dicetak dan dikeringkan. Kemudian
dilakukan analisa gramatur, ketahanan sobek, kadar air dan kadar abu. Hasil
yang diperoleh yaitu kertas mempunyai nilai gramatur sebesar 0,0212 g/cm2,
kadar air sebesar 7,7%, kadar abu sebesar 0.056% dan ketahanan sobek yang
tinggi sebesar 104 kali lipatan. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa
produk kertas yang terbuat dari kulit durian layak dikonsumsi oleh masyarakat
umum.
Kata Kunci : Kertas, Kulit Durian, Pemanasan
Global, Pohon dan Selulosa
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu kebutuhan
penting bagi manusia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penggunaan kertas yang
semakin tinggi, sehingga memicu peningkatan produksi kertas. Menurut data
Kementrian Perindustrian, produksi kertas meningkat tiap tahunnya. Data tahun
2013 menunjukkan bahwa jumlah produksi kertas di Indonesia mencapai 10.983.775
ton/tahun. Kayu yang merupakan bahan baku pembuatan kertas dapat mengakibatkan
kerusakan lingkungan, karena eksplorasi kayu dalam jangka panjang mengarah pada
peningkatan suhu bumi (globlal warming). Pada produksi kertas, untuk
menghsilkan 1 ton pulp sebagai bahan baku kertas diperlukan 4,6 m3 kayu
bulat. Jika pada tahun 2007 Indonesia dapat memproduksi pulp sebesar 6.282.330
ton/tahun, maka diperlukan 28.898.718 m3 kayu bulat untuk memenuhi kebutuhan kertas. Satu hektar hutan
tanaman industri (acacia) dapat menghasilkan lebih kurang 160 m3,
sehingga dibutuhkan kurang lebih 180.616 hektar wilayah hutan untuk memenuhi
produksi kertas. Oleh karena itu, diperlukan alternatif bahan pembuatan kertas
guna menanggulangi degradasi lingkungan yang ada(Kemenperin, 2010).
Buah durian merupakan komoditi yang
berkembang baik di Indonesia. Seiring
meningkatnya luas daerah panen durian yaitu 24.031 hektar pada tahun 1999
menjadi 53.770 hektar pada tahun 2003, maka terjadi peningkatan produksi durian
di Indonesia dari 19.359 ton pada tahun 1999 menjadi 741.841 ton pada tahun
2001 (Sugiono, 2009). Menurut data Kementrian Pertanian, pada tahun 2007
produksi durian di Indonesia mencapai 859,118 ton. Hasil produksi buah yang
melimpah, juga memberikan limbah kulit durian yang melimpah pula. Karena, bobot
kulit durian berkisar 57%, lebih besar dari daging buah durian hanya berkisar 20,52%(Kementan,
2007).
Kulit durian mengandung selulosa sebesar
50-60%, lignin sebesar 50%, dan pati sebesar 5%. Kandungan yang ada dalam kulit
dulit durian, dapat dimanfaatkan menjadi bahan alternatif dalam pembuatan pulp
kertas, yang selama ini masih menggunakan kayu sebagai bahan utama. Sehingga
dapat meminimalisir kerusakan ekosistem hutan, juga mengurangi limbah kulit
durian yang tidak terpakai menjadi bahan bernilai produksi. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kertas dari kulit durian yang
memiliki kualitas yang sebanding dengan kertas konvensional lainnya.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Karakterisasi bahan kulit durian sebagai
bahan baku kertas
2. Membuat kertas berbahan kulit durian.
3. Membandingkan kualitas kertas durian
dengan kertas konvensional.
Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengurangi penggunaan kayu sebagai bahan
dasar pembuatan kertas
2. Mengurangi dampak global warming
akibat penebangan hutan
3. Menciptakan lapangan kerja baru di bidang
industri kertas.
PEMBAHASAN
Tinjuan Pustaka
Kertas dalam bahasa inggris disebut paper
dan dalam bahasa belanda disebut papier. Kertas adalah barang baru
ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat dirobek, digulung,
dilipat, direkat, dicoret, mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya
berupa tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, serta
melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya
kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, ataupun
kebersihan toilet(Riyadhi, 2001).
Kulit durian mengandung selulosa sebesar
50-60%, lignin sebesar 50% dan pati sebesar 5%. Kandungan selulosa yang
terkandung dalam kulit durian dapat mengganti
selulosa pada kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kertas diantaranya bahan baku,
bahan pembantu dan bahan pelengkap (Andriesse dkk, 1993).
Bahan baku pembuatan kertas adalah
selulosa. Kadar selulosa yang tinggi berfungsi membentuk jalinan antar serat
dengan ikatan hydrogen antara gugus hidroksiselulosa. Bahan Pembantu. Bahan-bahan
pembantu dalam pembuatan kertas yaitu air, bahan pemutih, bahan penghancur kayu
dan bahan pewarna (apabila akan membuat kertas warna-warni). Air berfungsi sebagai pelarut dan pencuci. Bahan
pemutih diperlukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih. Sebab, bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut
yaitu: Klor/klorin (Cl2) dan klor dioksid (ClO2), Natrium hidroksida (NaOH), H2O2,
Hidrogen Peroksid, Natrium Peroksid, Natrium
Bisufat, Kalium Bisulfat. Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak
dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah
Asam, Asam sulfat Alkali , Sodium Hidroksid. Bahan pewarna diperlukan apabila
hendak membuat kertas-kertas berwarna. Ada dua macam bahan
pelengkap dalam pembuatan kertas yaitu bahan pengisi dan bahan perekat. Bahan
pengisi, bahan untuk menutupi lubang-lubang halus pada permukaan kertas.
Sehingga diperoleh kertas yang halus dan rata. Bahan-bahan tersebut diantaranya
: kaolin, gips, tanah diatomea, kapur magnesit. Bahan perekat, bahan
untuk merekatkan kayu atau selolusa agar lebih kuat dan kokoh. Bahan tersebut
diantaranya perekat arpus, perekat hewani, perekat tepung kanji (Santoso,
2009).
Selulosa adalah senyawa yang paling berlimpah di bumi. Selulosa
banyak diproduksi oleh makhluk hidup. Selulosa dan pati, keduanya terbuat dari
monomer glukosa, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya. Selulosa
merupakan komponen utama dalam pembuatan kertas(Fatriasari, 2006).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini yaitu kulit
durian, kertas Koran, kalium permanganate, air, cetakan, kain dan triplek atau
kaca.
Proses pembuatan kertas ada beberapa tahap
yaitu (Khoir, 2011):
·
Perendaman
Kulit durian dicuci dengan air bersih,
lalu direndam selama 30 meni dalam 20 liter air yang telah diberi 1 gram kalium
permanganat. Diiris kulit durian tersebut kecil-kecil. Diabik-cabik kertas koran hingga ukuran kecil, lalu
direndam dalam air selama 24 jam.
·
Pembuatan Bubur Kertas
Pada proses selanjutnya, dipergunakan
1,75 kg kulit durian dan 0,25 kg kertas koran sehingga rasio berat kulit durian
dan kertas koran 7:1. Rebus kulit durian dalam 4 liter selama satu jam lalu
dibiarkan mendingin. Dimasukkan kulit durian rebus dan rendaman kertas koran
dalam tangki berisi 40 liter air mendidih, lalu aduk rata.
·
Pencetakan
Dituangkan bubur kertas pada tapisan
nylon no.16 yang berbingkai kayu, disebar seratnya dan diratakan secara
konsisten di seluruh permukaan tapisan,ketebalan dan kerapian permukaan kertas
akan bergantung pada keterampilan orang yang melakukan penataan.
·
Pengeringan
Dijemur
tapisan yang telah diolesi bubur kertas itu di bawah sinar matahari
selama 5 jam. Diangkat /dilepas kertas yang sudah kering dari tapisan. Sebelum
digunakan, kertas yang diperoleh disimpan di tempat yang kering.
·
Pengujian
Setelah kertas siap digunakan, terlebih
dahulu dilakukan pengujian kualitasnya. Adapun pengujian kualitas pada kertas
meliputi uji gramatur, uji ketahanan sobek, uji kadar air dan uji kadar abu.
Di
Direndam dalam
air selama 24 jam
|
Di rebus dalam
40 L air Selama 1 jam.
|
Penggilingan
atau di blender.
|
Bubur (kulit
durian + kertas koran) dimasukkan dalam air mendidih
|
Diaduk hingga
homogen
|
Dikeringkan
|
Kertas
|
Kulit durian
|
Direndam
dalam 20 liter + 1 g kalium permanganat selama 30 menit.
|
Kertas Koran
|
Gambar.1. Skema pembuatan kertas
menggunakan kulit durian.
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan bubur kertas dari kulit durian
dimulai dari pemisahan serat dari kulit luar durian yang terdapat durinya. Hal
tersebut dilakukan supaya didapatkan serat yang berkualitas. Kemudian serat
dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses penghalusan dan dicuci bersih.
Gambar 2. Pencucian serat kulit durian
Setelah dicuci bersih, serat kulit durian
direndam dengan kalium permanganat selama 30 menit. Perendaman dengan kalium
permanganat berfungsi untuk mengeluarkan getah dari serat kulit durian. Hasil
dari perendaman tersebut yaitu serat kulit durian yang bebas dari getah.
Gambar 3. Perendaman serat kulit durian
dengan KMnO4
Setelah direndam dengan kalium
permanganat, serat kulit durian direbus selama 60 menit supaya mudah untuk
dihaluskan. Kemudian rebusan serat kulit durian dicampur dengan kertas Koran
yang sebelumnya sudah direndam dengan air selama 24 jam dengan rasio
perbandingan antara serat dan Koran sebesar 7:1.
Gambar 4. Pencampuran serat kulit durian
dengan kertas Koran.
Kemudian campuran kulit durian dan kertas
Koran dihaluskan dengan blender sampai halus dan homogen. Penggunaan blender
bertujuan untuk memudahkan proses pembuatan bubur kertas tersebut.
Gambar 5. Bubur kertas dari serat kulit
durian.
Bubur kertas yang sudah jadi kemudian
dicetak menggunakan cetakan yang dilapisi dengan nylon dan dikeringkan
selama 5 jam dibawah sinar matahari. Pengeringan dibawah matahari yang maksimal
akan menghasilkan kualitas kertas yang bagus.
Gambar 6. Pencetakan kertas.
Gambar 7. Pengeringan kertas
Pengujian kualitas kertas dari serat
kulit durian meliputi uji gramatur, uji ketahanan sobek, uji kadar air dan uji
kadar abu.
Gambar 8. Hasil kertas dari serat kulit
durian
Gramatur kertas didefinisikan sebagai
massa lembaran kertas dibagi luas lembaran kertas. Gramatur kertas dipengaruhi
oleh kadar airpada kelembaban udara relatif di sekitar kertas (Nasution, 2010).
Hasil gramatur kertas pada penelitian ini sebesar 0.0212 g/cm2.
Ketahanan sobek adalah daya tahan kertas
atau tenaga yang dibutuhkan untuk menyobek kertas. Uji ketahanan kertas
dilakukan dengan cara melipat berulang kali di tempat yang sama hingga bagian
tersebut sobek (Nasution, 2010). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
hasil ketahanan sobek kertas dari serat kulit durian sebesar 104 kali lipatan.
Kadar air pada kertas berpengaruh pada ketahanan
sobek suatu kertas. Semakin tinggi kadar airnya maka semakin rendah kualitas
kertasnya (Iyus, 2008). Hasil uji kadar air dalam penelitian ini sebesar 7,7%.
Abu adalah zat organik sisa hasil
pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada
jenis bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu berhubungan dengan mineral suatu
bahan. Semakin kecil nilai kadar abu pada suatu kertas, maka semakin banyak
rongga udara dan semakin kuat daya serapnya (Efnyta, 1998). Hasil kadar abu dalam penelitian ini sebesar 0.056%.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pembuatan kertas menggunakan serat kulit durian meliputi
tahap pembuatan bubur, pencetakan dan pengeringan. Pembuatan bubur kertas
dilakukan dengan cara merendam serat kulit durian selama 30 menit dengan 20
liter air yang telah dicampur dengan kalium permanganat. Kemudian serat yang
telah direndam tersebut direbus selama 60 menit untuk memudahkan proses
penghalusan. Setelah itu rebusan serat kulit durian diblender dengan kertas
Koran. Tahap selanjutnya yaitu proses pencetakan menggunakan cetakan berlapis
nylon. Proses selanjutnya yaitu dikeringkan selama 5 jam dibawah terik matahari
kemudian di lakukan uji kualitas pada kertas tersebut. Hasil uji kualitas
kertas meliputi uji gramatur sebesar 0.0212 g/cm2, uji ketahanan
sobek sebesar 104 kali lipatan, kadar air sebesar 7,7% dan kadar abu sebesar
0.056%. Berdasarkan uji kualitas tersebut dapat disimpulkan bahwa kertas dari
serat kulit durian layak dikonsumsi oleh masyarakat umum untuk memenuhi
kebutuhan kertas.
Saran dan Penelitian Lebih Lanjut
Penelitian ini sangat potensial untuk
diterapkan dalam skala industri. Selain itu, penelitian bahan baku kertas juga
dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku selain durian sehingga didapatkan
hasil yang paling optimal untuk menggantikan bahan baku kayu.
Daftar Pustaka
Andriesse
dkk, Pengelolaan Penerbitan Buku, Jakarta, Pusat Grafika Indonesia, 1993.
Efnyta, Pedoman
Pengujian Kertas dan Tinta, Jakarta, Pusat Grafika Indonesia, 1998.
Fatriasari, W., Hermiati, E,Analisis
Morfologi Serat dan Sifat Fisis Kimia Beberapa Jenis Bambu sebagai Bahan Baku
Pulp dan Kertas, Jakarta, UPT Balai Penelitian dan Pengembangan
Biomaterial-LIPI, 2006.
Iyus, Studi
Pemanfaatan Limbah Kertas Karton Menjadi Pengemas Telur, Thesis, Yogyakarta,
UGM, 2008.
Kemenperin,
Data Produksi Pulp tahun 2007, Jakarta, Kementerian Perindustrian
Indonesia, 2010.
Kementan,
Data Produksi Tanaman Durian Tahun 2007, Jakarta, Kementerian Pertanian,
2007.
Khoir,
Muhammad, Cara Pembuatan Kertas, Bogor, IPB, 2011.
Nasution,
Zainal Abidin, Pembuatan
dan Karakterisasi Kertas
dari Limbah Jerami
Padi Untuk Tatakan
Gelas Cetak Tangan, Medan, Balai
Riset dan Standarisasi Industri Medan. 2010.
Riyadhi, Mutu Fisik Buku, Jakarta,
Pusat Grafika Indonesia, 2001.
Santoso, Kertas
Daur Ulang Kategori Lingkungan, Yogyakarta, Adi, 2009.
Sugiono,
Agus, Penggunaan Energi di Industri
Pulp dan Kertas:
Aspek Teknologi dan Lingkungan, Jakarta, Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi, 2009.
Kang kalau boleh belajar bareng buat skripsi saya ini bagaimana yah kang ada waktu dan tempat engga kang?
BalasHapusBoleh
HapusInformasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical