Statistik Inferensial Makalah Analisis Regresi Majemuk
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Statistik
dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat
penting digunakan dalam mengolah dan menginterpretasikan data penelitian dan
pengembangan. Dalam ilmu statistika, terdapat jenis data-data yang berisikan
data-data berbagai macam penelitian seperti penelitian dalam bidang pendidikan,
kesehagan, ekonomi, industri, dan lain-lain. Dalam penelitian pendidikan
misalnya, terdapat data-data pembelajaran sesuai dengan jenjang, mata
pelajaran, dan partisipasi siswa dan guru. Data-data tersebut dapat dijabarkan
menjadi data yang lebih spesifik lagi, misalnya nilai siswa, jumlah siswa,
jenis pelajaran, dan lain-lain.
Sepanjang sejarah umat manusia,
orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya
hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya dan ada
tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan
kejadian yang lainnya.
Karena itu untuk
mempermudah dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka digunakan korelasi
dan regresi.
Regresi merupakan suatu teknik statistika yang dapat digunakan
untuk menggambarkan hubungan fungsional antara suatu variabel
tak bebas (respon)
dengan satu atau beberapa variabel bebas
(deterministik). Menurut Drapper and Smith (1992) analisis regresi merupakan metode analisis yang
dapat digunakan untuk menganalisis data dan mengambil kesimpulan yang bermakna tentang
hubungan ketergantungan variable
terhadap variabel lainnya. Dalam analisis regresi, variabel yang
mempengaruhi disebut independent
variabel (variable bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent variabel
(variabel terikat).
Salah satu jenis penelitian pendidikan
adalah penelitian asosiatif, dimana analisis statistika yang dapat digunakan
untuk mengolah data-data yang sudah diperoleh adalah analisis regresi. Analisis
regresi merupakan suatu metode atau teknik analisis hipotesis penelitian untuk
menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik (regresi). Teknik analisis regresi
dibagi menjadi dua yaitu regresi linear tunggal dan regresi linear berganda/majemuk.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis regresi linear majemuk atau multiple
regression linear dengan menggunakan excel dan SPSS.
Analisis regresi yang sering digunakan dalam pemecahan suatu permasalahan adalah regresi linier. Dalam
perkembangannya terdapat dua jenis regresi yang sangat terkenal, yaitu regresi
linier sederhana dan regresi linier
berganda. Regresi linier
sederhana digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara satu variabel bebas (X) dengan satu variabel
tak bebas (Y). Sedangkan jika variabel
bebas (X) yang digunakan lebih dari satu, maka persamaan regresinya adalah persamaan regresi
linier majemuk (berganda).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah
ini adalah sebagai
berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan
analisis regresi majemuk?
2.
Apa saja uji prasyarat
analisis regresi majemuk
(berganda)?
3.
Bagaimana kegunaan
analisis regresi majemuk?
4.
Apa Persyaratan Penggunaan Analisis
Regresi?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari analisis regresi.
2. Mengetahui uji prasyarat
analisis regresi majemuk (berganda).
3. Mengetahui kegunaan
analisis regresi majemuk.
4. Mengetahui persyaratan penggunaan analisis
regresi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Analisis
Regresi Berganda
Analisis regresi merupakan metode statistika yang amat banyak digunakan dalam peneltian. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya hubungan bahwa orang tua yang memeliki tubuh tinggi memiliki anak-anak yang tinggi pula, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian ia mengamati bahwa adanya kecenderungan tinggi anak, cenderung bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara menyeluruh. Dengan kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah tinggi populasi.
Secara umum regresi adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel (variabel tak bebas/ variabel respon) dengan satu atau lebih variabel bebas/ variabel penjelas. Hasil dari analisi regresi merupakan suatu persamaan, yaitu persamaan matematika. Persamaan tersebut digunakan sebagai prediksi. Dengan demikian analisis regresi sering disebut dengan analisis prediksi. Karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nilai realnya, semakin kecil tingkat penyimpangannya antar prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan regresi yang dibentuk. Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independennya minimal
2.
Regresi linear berganda adalah perpanjangan dari regresi linier sederhana. Ini digunakan ketika kita ingin memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan pada nilai dua atau lebih variabel lainnya. Variabel yang ingin kita prediksi disebut variabel dependen (atau kadang-kadang, hasil, target atau variabel kriteria). Variabel yang kami gunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen disebut variabel independen (atau kadang- kadang, variabel prediktor, penjelas, atau regresi). Dalam model regresi, variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antar variabel bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara permanen. Sedangkan dalam hubungan nonlinear, perubahan variabel X tidak diikuti oleh perubahan variabel Y secara proporsional. seperti pada model kuadratik, perubahan x diikuti oleh kuadrat dari variabel X. Hubungan seperti itu tidak linier. Penyelesaian materi dalam regresi berganda dapat ditangani secara sistematis melalui proses penyelesaian dengan aturan matriks. Analisis regresi berganda lebih dari dua variabel bebas X lebih mudah diselesaikan dengan metode matriks.
2.2.
Prasyarat Analisis
Regresi Berganda
Sebelum melakukan analisis regresi
berganda untuk uji hipotesis penelitian, maka
ada beberapa persyaratan atau asumsi klasik yang harus terpenuhi. Agar model prediksi yang dihasilkan nantinya bersifat
BLUE (Best Linear Unbiased Estimation). Persyaratan atau asumsi ini dibuktikan melalui
serangkaian uji asumsi
klasik mencakup:
1.
Data Interval atau Rasio
Skala data semua variable terutama variabel terikat adalah
interval atau rasio. Asumsi ini tidak
perlu diuji, cukup dipastikan bahwa data yang digunakan adalah data interval
atau rasio (numerik atau
kuantitatif).
2. Uji Linearitas
Variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat.
Asumsi linearitas diuji dengan uji linearitas
regresi, misalnya dengan kurva estimasi.
Dengan kurva estimasi maka dapat ditentukan ada hubungan
linear atau tidak dengan melihat
nilai p value linearitas. Jika p value < 0,05 maka terdapat
hubungan yang linear antara predictor dan response.
3. Normalitas residual
Residual adalah beda antara y dengan y prediksi. Dalam hal
ini, y adalah variabel terikat, sedangkan
y prediksi adalah
y hasil persamaan regresi yang dibuat. Dengan
demikian, residual dibangun dengan rumus y – y prediksi. Asumsi
normalitas pada regresi linear adalah pada residualnya,
bukan pada data per variabel.
Uji asumsi normalitas regresi linear dapat diuji dengan berbagai metode uji normalitas, seperti uji Shapiro
wilk, Lilliefors, atau Kolmogorov smirnov,
Anderson darling,
Ryan joiner, Shapiro
francia, Jarque bera, Skewness kurtosis
test, dan berbagai jenis uji normalitas lainnya.
4.
Non Outlier
Outlier disebut dengan data pencilan atau data yang nilainya
extreme atau lain dari pada yang lainnya. Batasan outlier tidak bisa dilihat
dari nilai absolut studentized
residual. Jika absolut studentized residual > 3, maka
sampel atau observasi yang dimaksud menjadi outlier.
5.
Homoskedastisitas
Homoskedastisitas adalah sebuah kondisi saat varians dari
error bersifat konstan atau tetap. Dengan kata lain, varians
dari error bersifat
identic untuk setiap pengamatan.
Kebalikan dari homoskedastisitas adalah
heteroskedastisitas. Model regresi linear berganda yang baik adalah model yang bebas dari
kondisi heteroskedastisitas.
Untuk menguji homoskedastisitas regresi linear berganda,
dapat digunakan uji homoskedastisitas dari glejser, uji park, uji white, spearman
heteroskedastisitas, dan masih
banyak uji lainnya.
6. Non Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan
saat terdapat interkorelasi atau korelasi kuat antarvariabel
bebas di dalam model. Dinyatakan ada interkorelasi jika korelasi antarvariabel bebas di dalam model regresi
linear berganda > 0,8. Beberapa pakar menggunakan batasan lebih dari 0,9.
Cara lain yang lebih objektif adalah dengan menggunakan
nilai variance inflating factor (VIF)
dan tolerance. Dikatakan ada multikolinearitas jika nilai VIF > 10 dan/atau
nilai tolerance < 0,01.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelas sekali
bahwa asumsi multikolinearitas hanya ada dalam
regresi linear berganda dan tidak ada pada regresi linear sederhana. Sebab pada regresi linear berganda ada
lebih dari satu variabel bebas, sedangkan pada regresi linear sederhana hanya ada satu variabel
bebas.
7.
Non Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antar
waktu. Sehingga bisa diartikan dengan
mudah bahwa autokorelasi ini sering terjadi pada regresi linear berganda dengan data time series atau
runtun waktu dan jarang sekali terjadi pada data cross section.
Data runtun waktu ini, misalnya data return of investment
(ROI) atas saham milik sebuah
perusahaan per bulan dari tahun 2012 hingga 2017. Sedangkan data cross section, misalnya data hasil dari
kuesioner yang disebarkan pada semua siswa sebuah kelas, yaitu
hanya diukur satu kali saja.
Uji autokorelasi ini bisa diuji dengan menggunakan nilai Durbin Watson
(DW) dan run test.
2.3. Kegunaan Analisis Regresi
Analisis regresi dalam statistika
adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab–akibat antara satu variabel
dengan variabel (-variabel) yang lain. Variabel “penyebab” disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas,
variabel eksplanatorik, variabel
independen, atau secara bebas, variabel
X (karena sering
kali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel
terkena akibat dikenal sebagai
variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel
Y. Kedua variabel
ini dapat merupakan
variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi
harus selalu variabel acak.
Analisis regresi adalah salah satu analisis
yang paling populer
dan luas pemakaiannya. Hampir semua bidang ilmu
yang memerlukan analisis sebab – akibat boleh dipastikan mengenal analisis ini. Analisis regresi
dan analisis korelasi
dikembangkan untuk mengkaji dan mengukur hubungan antara dua variabel
atau lebih. Dalam analisis regresi
dikembangkan persamaanestimasi untuk mendeskripsikan pola atau fungsi hubungan antara variabel –
variabel. Sesuai dengan namanya" persamaan estimasi atau persamaan
regresi itu digunakan
untuk mengestimasinilai dari suatu variabel
berdasarkan nilai variabel
lainnya. Variabel yang di estimasi
itu disebut variabel
dependen (atau variabel
terikat) sedangkan variabel
yang diperkirakan memengaruhivariabel dependen itu disebut
variabel independen (atau variabel bebas). Variabel
dependen lazimnya dilukis pada sumbu Y (dan karenanya diberi simbol Y) sementara variabel independen dilukis pada
sumbu X (dan karenanya diberi simbol X). Berdasarkan
konsep ini" maka hubungan antara variabel Y dan X dapat diwakili dengan sebuah garis regresi. Di samping untuk
mengestimasi, analisis regresi juga digunakan
untuk mengukur tingkat ketergantungan (dependability) dari estimasi itu.
Analisis regresi mempelajari hubungan
yang diperoleh dinyatakan dalam persamaanmatematika yang menyatakan hubungan
fungsional antara variabel
- variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor
dengan satu variabel
kriterium disebut analisis
regresisederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu
variabel disebut analisis regresi
ganda.
2.4.
Persyaratan Penggunaan Analisis Regresi
1. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05
2. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
3. Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T tabel (nilai kritis).
4. Tidak boleh terjadi multikolinieritas" artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.
5. Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson (DA) sebesar < 1 dan > 3
6. Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan
7. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y).
8. Data harus berdistribusi normal.
9. Data berskala interval atau rasio
10. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel response)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Analisis regresi merupakan metode
statistika yang amat banyak digunakan
dalam peneltian. Secara umum
regresi adalah studi mengenai ketergantungan
satu variabel (variabel tak bebas/
variabel respon) dengan satu atau lebih variabel bebas/ variabel penjelas.
Sebelum melakukan analisis regresi
berganda untuk uji hipotesis penelitian, maka
ada beberapa persyaratan atau asumsi klasik yang harus terpenuhi,
diantaranya yaitu data interval atau rasio, linearitas, normalitas, non outlier,
homoskedastisitas, non multikolinearitas dan non autokorelasi.
3.2. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap
memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima
demi kesempurnaan makalah dimasa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. 2007. Research
Methods in Education
(6th ed.).
London, New York: Routllege Falmer
Riduan, dan Akdon. 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Schreiber, James B., and Kimberly
Asner-Self. 2011. Educational Research. United States of America: John Wiley &
Sons, Inc.
Sukestiyarno. 2008. Workshop Olah Data Penelitian dengan SPSS. Semarang:
UNNES.
Tri Basuki, Agus dan Nano Prawoto. 2016.
Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi
& Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta:
Rajawali Pers
Komentar
Posting Komentar