ESSAI STATISTIKA INFERENSIAL KOMPARATIF: PRASYARAT ANALISIS, UJI T DAN NON-PARAMETRIK YANG RELEVAN UJI MANN WHITNEY

Hidayatullah Hana Putra/210321868030

 

Pemilihan jenis uji statistik yang digunakan harus sesuai dengan bentuk hipotesisnya. Apabila bentuk hipotesisnya adalah uji beda atau uji yang mengukur ada tidaknya perbedaan antara dua kelompok atau beberapa kelompok, baik kelompok bebas maupun berpasangan, maka harus digunakan uji komparatif. Apabila skala datanya ordinal atau nominal, dengan kata lain bukan interval atau rasio, maka disebut uji komparatif non parametris. Data interval atau rasio yang tidak berdistribusi normal, dianggap sama perlakuannya dengan data ordinal. Sehingga juga masuk dalam analisis non parametris. Dalam melakukan pengujian terhadap suatu data tentunya memiliki syarat, syarat yang dimaksud adalah untuk uji komparatif non parametris dengan uji Wilcoxon:

1.      Data sampel tidak berdistribusi normal

2.      Dua Kelompok sampel yang saling berpasangan (anggota sampel dua kelompok sama)

3.      Sampel berskala data ordinal, atau interval

4.      Jumlah sampel pada kedua kelompok sama

 

Uji Wilcoxon Frank

Wilcoxon mengusulkan perhitungan nonparametric sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia sampel bebas yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal. Dengan kata lain Tes ini merupakan analog bebas distribusi dari tes untuk sampel terkait. Ini menguji hipotesis nol bahwa dua sampel terkait (cocok) diambil baik dari populasi identik atau dari populasi simetris dengan rata-rata yang sama. Lebih khusus lagi ia menguji hipotesis nol bahwa distribusi skor perbedaan (dalam populasi) adalah simetris terhadap nol (howell, 2010).

Uji ini digunakan untuk menguji kondisi (variabel) pada sampel yang berpasangan atau dapat juga untuk penelitian sebelum dan sesudah. Dalam uji ini ingin diketahui manakah yang lebih besar dari antara pasangan. Cara ini sekarang dinamakan uji Wilcoxon atau Uji Ranking Bertanda Wilcoxon. Merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Uji Wilcoxon ini hampir sama dengan Uji Tanda tetapi besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif diperhitungkan, dan digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan. Uji wilcoxon lebih peka menentukan perbedaan antara rataan populasi karena itu akan dibahas secara mendalam. Jika sampel berpasangan lebih besar dari 25, maka distribusinya dianggap akan mendekati distribusi normal. Untuk itu digunakan Z sebagai Uji Statistiknya.

 

Asumsi-asumsi:

·         Menggunakan data berpasangan dan berasal dari populasi yang sama. ini sama dengan tujuan dari uji t berpasangan.

·         Setiap pasangan dipilih secara acak dan independent. Maksudnya ini dalam pengambilan sampel tidak subjektif atau asal ambil. tapi pengambilan sampelnya secara acak.

·         Skala pengukurannya minimal ordinal. dan tidak butuh asumsi normalitas. Inilah yang membedakan dengan uji t berpasangan. disini ada dua keadaan dalam menggunakan wilcoxon. Pertama. ketika data yang digunakan ordinal maka pakai wilcoxon. kasus kedua ketika datanya tuh interval atau rasio maka pertama kali lihat dulu apakah normal atau tidak. kalau normal pakai uji t berpasangan dan jika tidak normal baru pakai wilcoxon. untuk uji normalnya bisal lihat disini. uji normalitas.

·         Beberapa peneliti juga mengatakan jika data yang digunakan lebih dari 25, ada juga yang mengatakan lebih dari 30 maka pakai uji t berpasangan. Alasannya dengan data yang 30 (dikatakan sampel besar) itu akan mendekati data normal. Jadi silahkan pilih dengan bijak perbedaan antara rataan populasi karena itu akan dibahas secara mendalam. Jika sampel berpasangan lebih besar dari 25. maka distribusinya dianggap akan mendekati distribusi normal. Untuk itu digunakan Z sebagai Uji Statistiknya.

 

Langkah- Langkah Pengujian:

·         Berikan jenjang (rank) untuk tiap beda dari pasangan pengamatan (Di – xi) sesuai dengan besarnya, dari yang terkecil sampai terbesar tanpa memperhatikan tanda dari beda itu (nilai beda absolut).

·         Bila ada dua atau lebih beda yang sama, maka jenjang untuk tiap-tiap beda itu adalah jenjang rata-rata

·         Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap beda sesuai dengan tanda dari beda itu. Beda 0 tidak diperhatikan

·         Jumlahkan semua jenjang bertanda positif atau negatif, tergantung dari mana yang memberikan jumlah yang lebih kecil setelah tandanya dihilangkan. Notasi jumlah jenjang yang lebih kecil ini dengan T

·         Bandingkan nilai T yang diperoleh dengan nilai t uji wilcoxon

 

Prasyarat Analisis Non-Parametrik

·         Ukuran sampel sangat kecil (n<30), sehingga distribusi data tidak mendekati normal dan jika tidak ada asumsi yang bisa dibuat tentang bentuk distribusi populasi yang jadi sampel besar.

·         Menggunakan data ordinal, yaitu data-data yang diperingkatkan atau disusun dalam urutan.

·         Mengunakan data nominal, yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam bentuk data kategori kemudian bisa dihitung frekuensinya

 

Uji Mann Whitney

Uji ini diperkenalkan oleh Mann Whitney pada tahun 1947. Uji ini merupakan alternatif uji beda dua rata-rata parametrik dengan menggunakan referensi distribusi t (sampel-sampel berukuran kecil). Uji ini digunakan pada jenis penelitian komparatif untuk menguji hipotesis mengenai median dari dua populasi yang saling bebas (independent). Adapun jenis data pada uji Mann Whitney ini ialah berskala ordinal. Tujuan uji Man Whitney ialah untuk mengetahui apakah ada kemungkinkan dua sampel bebas yang diuji berasal dari populasi yang sama. Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel independen (Two Independent Sample Tests) dengan bentuk data Ordinal. Uji difokuskan untuk membandingkan dua perlakuan atau dua penilaian (persepsi) yaitu apakah pesepsi pada satu kelompok sampel bebas, sama persis atau tidak dengan persepsi yang terdapat pada satu kelompok sampel bebas lainnya. Jawabannya adalah ada kemungkinan sama dan ada kemungkinan tidak sama Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tes Mann-Whitney adalah tes non- parametrik untuk membandingkan tendensi sentral dari dua sampel independen pada data ordinal.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembutan Kertas Berbahan Kulit Durian

topik 2 asesmen autentik