Assesment Penguasaan Konsep (pert 10)
Assesment
Penguasaan Konsep
Essai
Kecil: Hidayatullah Hana Putra
210321868030
Konsep adalah elemen bangunan
sebagai dasar cara berpikir dan berkomunikasi menuju pemikiran ke tingkat yang
lebih tinggi (Arends, 2012). Penguasaan konsep dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam mendefinisikan kembali suatu obyek berdasarkan
karakteristiknya. Penguasaan konsep fisika dimaknai bahwa setelah kegiatan
pembelajaran seorang siswa tidak sekedar mengetahui konsep-konsep fisika,
melainkan benar-benar memahaminya dengan baik yang ditunjukan dengan
kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan, baik yang terkait dengan
konsep itu sendiri maupun penerapannya dalam situasi yang baru.
Penguasaan konsep adalah bagian dari
hasil belajar tentang konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan pada ranah
kognitif seperti dalam Taksonomi Bloom. Proses kognitif tersebut dikenal
istilah dimensi proses kognitif yang meliputi:
a. Mengingat (remember/C1) adalah
memperoleh kembali atau mengingat pengetahuan kembali yang berasal dari ingatan
jangka panjang.
b. Memahami (understand/C2) adalah
membangun makna dari pesan pengajaran dalam komunikasi grafis, tertulis, maupun
ucapan.
c. Menerapkan (apply/C3) adalah
menggunakan suatu prosedur pada situasi yang diberikan.
d. Menganalisis (analyze/C4) adalah
membagi-bagi topik menjadi bagian-bagiannya yang menentukan bagaimana bagian
tersebut dengan bagian dengan keseluruhan struktur atau tujuan.
e. Mengevaluasi (evaluate/C5) adalah
keputusan yang dibuat berdasarkan kriteria dan standar
f.
Mencipta (create/C6) adalah meletakkan elemen-elemen secara bersama
untuk membentuk keseluruhan fungsi atau kekoherenan, mengatur ulang
elemenelemen ke dalam struktur atau pola baru.
Menurut Dahar (2003), mendefinisikan
penguasaan konsep sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah
baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun indikator
penguasaan konsep terhadap suatu asesmen atau penilaian terdiri dari (Sanjaya,
2007):
1)
Mampu menyajikan situasi ke dalam berbagai cara serta mengetahui
perbedaan.
2)
Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan terpenuhi atau
tidaknya persyaratan yang membentuk suatu konsep.
3)
Mampu menghubungkan antara konsep dan prosedur.
4)
Mampu memberikan contoh konsep yang dipelajari.
5)
Mampu menggunakan konsep dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang
disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut
sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice &
Wells, 2003). Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Tujuan
penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana pembelajaran yang
dilaksanakan dapat membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik berupa
informasi, gagasan, keterampilan nilai dan cara-cara berpikir dalam
meningkatkan kapasitas berpikir secara jernih, bijaksana dan membangun
keterampilan sosial serta komitmen.
Komentar
Posting Komentar