Assesment Creativity

 

Essay Assesment Creativity

By: Hidayatullah Hana Putra

210321868030

 

Pendidikan di abad 21 mengedepankan empat keterampilan berpikir yang harus dikembangkan, yaitu: keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, keterampilan kolaboratif, dan keterampilan berpikir kreatif, Melalui pendidikan dan pembelajaran, kemampuan berpikir kreatif dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu komponen yang penting ditumbuhkan pada diri peserta didik. Keterampilan berpikir kreatif penting dimiliki karena merupakan sumber kekuatan manusia dalam mendorong kemajuan dalam hal penelusuran, pengembangan, dan penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan untuk mengembangkan atau menemukan ide-ide asli, estetis, dan konstruktif, yang berkaitan dengan pandangan dan konsep serta menekankan pada aspek intuitif dan rasional, terutama dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan penjelasannya dengan perspektif asli pemikir.

Kemampuan berfikir kreatif adalah keterampilan–keterampilan yang relatif spesifik dalam memikirkan sesuatu yang diperlukan seseorang untuk memahami sesuatu informasi berupa gagasan, konsep, teori dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan berpikir merupakan suatu kesatuan yang saling menunjang. Berpikir kreatif adalah pemikiran asli dan reflektif yang menghasilkan produk yang kompleks.

Keterampilan berpikir kreatif mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan atau mencari tahu ide-ide yang asli, beragam, baru, estetika, konstruktif (terkait dengan pandangan, konsep), berfokus pada pemikiran intuitif dan rasional, terutama dalam menanggapi informasi asli untuk menjelaskan perspektif asli pemikir (Sudarto et al., 2021). Ada 3 komponen pemikiran (1) berpikir adalah kegiatan kognitif yang terjadi pada mental atau pikiran seseorang, tidak terlihat tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang diamati, (2) berpikir adalah proses yang melibatkan banyak manipulasi pengetahuan sistem kognitif, (3) kegiatan berpikir diarahkan untuk menghasilkan solusi untuk masalah.

Sensitivitas pemikiran kreatif dapat diukur dengan indikator yang telah ditentukan oleh para ahli, salah satunya menurut Guilford (dalam Satriawan et al., 2019) yang menyebutkan lima indikator pemikiran kreatif, yaitu: (1) sensitivitas masalah yang merupakan kemampuan untuk mendeteksi, mengenali dan memahami dan menanggapi pernyataan, situasi atau masalah; (2) kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak ide; (3) Fleksibilitas adalah kemampuan untuk mengusulkan berbagai solusi atau pendekatan untuk masalah; (4) Orisinalitas adalah kemampuan untuk memicu gagasan aslinya, non-klise, dan jarang diberikan oleh kebanyakan orang; dan (5) elaborasi adalah kemampuan untuk menambah situasi atau masalah sehingga menjadi lengkap, dan menguraikan secara rinci, di mana ada tabel, grafik, gambar, model dan kata-kata.

Adapun karakteristik berpikir kreatif menurut adalah sebagai berikut: (1) Orisinalitas yang merupakan keunikan dari ide-ide yang diungkapkan, memberikan jawaban yang tidak lazim, lain dari yang lain, yang jarang diberikan banyak orang; (2) Fluency (lancer) adalah kemampuan untuk menciptakan ide sebanyak mungkin, arus pemikiran lancar; (3) Fleksibilitas (luwes), yaitu fleksibilitas dalam berpikir, ini ditunjukkan oleh tidak adanya ide yang sama ketika seseorang diminta untuk mengekspresikan ide atau pendapat mereka; (4) Elaborasi ditunjukkan oleh sejumlah penambahan dan detail pada setiap ide sehingga stimulus sederhana menjadi lebih kompleks.

Rubrik Penilaian:

Aspek Yang Dinilai

Respon Siswa Terhadap Soal

Skor

Berpikir Orisinil

Memberikan jawaban dengan caranya sendiri dan proses pengungkapan serta jawabannya benar

8

Memberikan jawaban tidak dengan caranya sendiri dan proses pengungkapan serat jawaban benar

6

Memberikan jawaban dengan caranya snediri, proses pengungkapannya sudah terarah tetapi tidak selesai

4

Memberikan jawabannya sendiri tetapi tidak daoat dipahami

2

Tidak menjawab/memberikan jawaban yang salah

0

 

Gilford (Munandar, 2009) mengemukakan ciri- ciri dari kreativitas antara lain:

a.       Kelancaran berpikir (fluency of thinking), Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.

b.      Keluwesan berpikir (flexibility) Kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban- jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda- beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.

c.       Elaborasi (Elaboration) Kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci suatu objek, gagasan atau situasi.

Menurut Guilford (Herdian, 2010) indikator dari berpikir kreatif yaitu:

a.       Kepekaan (problem sensitivity) Adalah kemampuan mendeteksi (mengenali dan memahami) serta menanggapi suatu pernyataan, situasi dan masalah.

b.       Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. c. Keluwesan(flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam- macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.

c.       Keaslian (originality) adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise dan jarang diberikan kebanyakan orang.

d.       Elaborasi (elaboration) adalah kemampuan menambah situasi atau masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang di dalamnya dapat berupa table, grafik, gambar, model, dan kata-kata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembutan Kertas Berbahan Kulit Durian

topik 2 asesmen autentik